Hukum Mim dan Nun yang Ditasydid Serta Hukum Mim Mati (Bacaan Idhar Syafawi, Idgham Ma’al Ghunnah, dan Ikhfa’ Syafawi)

By | 02/10/2016

Bab Hukum Mim dan Nun yang di tasydid dan Mim Mati

Bab ini menerangkan tentang hukum-hukum bacaan tajwid yang berkaitan dengan mim & nun bertasydid dan mim mati. Yaitu: Ghunnah, Idhar Syafawi, Idgham Ma’al Ghunnah/ Idgham Mimi/ Idgham Mitslii/ Idgham Mitslain ma’al Ghunnah, dan Ikhfa’ Syafawi.

Baca juga: Bab Hukum Nun mati dan Tanwin

وَغُنَّةٌ قَدْ أَوْجَبُوْهَا أَبَدَا ۞ فِى الْمِيْمْ وَالنُّوْنِ اِذَامَاشُدِّدَ

Ghunnah (berdengung) itu wajib diterapkan pada mim dan nun yang di tasydid. Hukum tersebut berdasarkan mufakat para ulama tajwid, seperti lafadh: اِنَّ, مِمَّ

وَالْمِيْمُ اِنْ تَسْكُنْ لَدَى الْبَاتُخْتَفِى ۞ نَحْوُاعْتَصِمْ بِاللهِ تَلْقَ الشَّرَفَا

Ketika ada mim mati bertemu ba’ maka wajib dibaca ikhfa’ syafawi.
Contoh: اِعْتَصِمْ بِاللهِ, اَمْ بِهِ

وَادْغِمْ مَعَ الْغُنَّةِ عِنْدَ مِثْلِهَا ۞

Ketika ada mim mati bertemu dengan mim maka wajib dibaca idgham ma’al ghunnah.
Contoh: اَمْ مَنْ, كَمْ مِنْ

۞وَاظْهِرْ لَدٰى بَاقِى الْحُرُوْفِ كُلِّهَا

Ketika ada mim mati bertemu dengan huruf selain diatas tadi (mim dan ba’) maka wajib dibaca idhar syafawi.

Adapun huruf idhar syafawi ini berjumlah 26 yaitu: hamzah, ta’, tsa’, jim, ha’, kha’, dal, dzal, ra’, za’, sin, syin, shad, dhat, tha’, dha’, ‘ain, ghain, fa’, qaf, kaf, lam, nun, wawu, ha’, dan ya’(ء, ت, ث, ج, ح, خ, د, ذ, ر, ز, س, ش, ص, ض, ط, ظ, ع, غ, ف, ق, ك, ل, ن, و, ه, ي) .

Contoh: اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِالْمَغْضُوْبِ

وَاحْرِصْ عَلَى الْاِظْهَارِعِنْدَالْفَاءِ ۞ وَالْوَاوِ وَاحْذَرْدَاعِىَ الْاِخْفَاءِ

Ketika ada mim mati bertemu fa’ atau wawu wajib dibaca idhar syafawi, jangan sampai dibaca ikhfa’ syafawi seperti lafadh: عَلَيْهِمْ وَلاَ , هُمْ فِيْهَا

Berikut ini contoh dalam tabel:

No. Lafadh Bacaan Sebab
1 عَمَّ , مِنَ الْجِنَّة Ghunnah Nun dan mim ditasydidi
2 اِعْتَصِمْ بِاللهِ Ihkfa’ Syafawi Mim mati bertemu ba’
3 كَمْ مِنْ فِئَةٍ Idgham Mitslii Mim mati bertemu mim
4 اَنْعَمْتَ Idhar Syafawi Mim mati bertemu ta’
5 عَلَيْهِمْ غَيْرِ –”– Mim mati bertemu ghain
6 اَنَّهُمْ اِلَى رَبِّهِمْ –”– Mim mati bertemu hamzah
7 وَهُمْ رَاجِعُوْنَ –”– Mim mati bertemu ra’
8 لَهُمْ فِيْهَا –”– Mim mati bertemu fa’
9 عَلَيْهِمْ وَلَا –”– Mim mati bertemu wawu

Sampai disini dulu penjelasan tentang bab mim & nun mati yang di tasydid dan mim mati. Jika ada yang kurang jelas, kita diskusikan dibawah via komentar :).


Catatan:
Ketika kita menemukan kalimah idhar syafawi, kita harus hati-hati dalam membacanya. Jangan sampai memunculkan harakat lagi dalam mim mati. Contoh: هُمْ فِيْهَا jangan dibaca: هُمْ مْ فِيْهَا
Jangan pula berhenti sebentar karena takut terbaca ikhfa’ syafawi. Contoh: هُمْ فِيْهَا jangan dibaca: هُمْ berhenti sebentar, lalu فِيْهَا
Masalah ini menjadi catatan karena masih banyak yang keliru dalam bacaan tajwid ini. Semoga kita dapat mengaplikasikannya dengan benar.

2 thoughts on “Hukum Mim dan Nun yang Ditasydid Serta Hukum Mim Mati (Bacaan Idhar Syafawi, Idgham Ma’al Ghunnah, dan Ikhfa’ Syafawi)

  1. Diana

    Min tanya kalau idghom mistli ma al ghunnah itu yang bagaimana min?

    Reply
    1. meeftha Post author

      Seperti pada penjelasan setelah bab ini, yaitu tentang Idhghom Mitslii yang berarti bahwa: jika ada dua huruf yang sama dan huruf pertama mati, maka wajib dibaca idhghom mitslii, sedangkan ma’al ghunnah berarti disertai berdengung.

      Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.